Recent Posts

Senin, 25 Juni 2012

0 komentar

Penanggulangan Hama Penyakit Ikan Lele

penyakit lele
Lele
Kegiatan budidaya lele Sangkuriang di tingkat pembudidaya sering dihadapkan pada permasalahan timbulnya penyakit atau kematian ikan. Pada kegiatan pembesaran, penyakit banyak ditimbulkan akibat buruknya penanganan kondisi lingkungan. Organisme predator yang biasanya menyerang antara lain ular dan belut. Sedangkan organisme pathogen yang sering menyerang adalah Ichthiophthirius sp., Trichodina sp., Monogenea sp. dan Dactylogyrus sp.

Penanggulangan hama insekta dapat dilakukan dengan pemberian insektisida yang direkomendasikan pada saat pengisian air sebelum benih ditanam. Sedangkan penanggulangan belut dapat dilakukan dengan pembersihan pematang kolam dan pemasangan plastik di sekeliling kolam.

Penanggulangan organisme pathogen dapat dilakukan dengan pengelolaan lingkungan budidaya yang baik dan pemberian pakan yang teratur dan mencukupi. Pengobatan dapat menggunakan obat-obatan yang direkomendasikan.

Pengelolaan lingkungan dapat dilakukan dengan melakukan persiapan kolam dengan baik. Pada kegiatan budidaya dengan menggunakan kolam tanah, persiapan kolam meliputi pengeringan, pembalikan tanah, perapihan pematang, pengapuran, pemupukan, pengairan dan pengkondisian tumbuhnya plankton sebagai sumber pakan. Pada kegiatan budidaya dengan menggunakan bak tembok atau bak plastik, persiapan kolam meliputi pengeringan, disenfeksi (bila diperlukan), pengairan dan pengkondisian tumbuhnya plankton sebagai sumber pakan. Perbaikan kondisi air kolam dapat pula dilakukan dengan penambahan bahan probiotik.

Untuk menghindari terjadinya penularan penyakit, maka hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

  1. Pindahkan segera ikan yang memperlihatkan gejala sakit dan diobati secara terpisah. Ikan yang tampak telah parah sebaiknya dimusnahkan.
  2. Jangan membuang air bekas ikan sakit ke saluran air.
  3. Kolam yang telah terjangkit harus segera dikeringkan dan dilakukan pengapuran dengan dosis 1 kg/5 m2. Kapur (CaO) ditebarkan merata didasar kolam, kolam dibiarkan sampai tanah kolam retak-retak.
  4. Kurangi kepadatan ikan di kolam yang terserang penyakit.
  5. Alat tangkap dan wadah ikan harus dijaga agar tidak terkontaminasi penyakit. Sebelum dipakai lagi sebaiknya dicelup dulu dalam larutan Kalium Permanganat (PK) 20 ppm (1 gram dalam 50 liter air) atau larutan kaporit 0,5 ppm (0,5 gram dalam 1 m3 air).
  6. Setelah memegang ikan sakit cucilah tangan kita dengan larutan PK
  7. Bersihkan selalu dasar kolam dari lumpur dan sisa bahan organik
  8. Usahakan agar kolam selalu mendapatkan air segar atau air baru.
  9. Tingkatkan gizi makanan ikan dengan menambah vitamin untuk menambah daya tahan ikan.

 Sumber :Buku Budidaya Lele Sangkuriang, Dit. Pembudidayaan, Ditjen Perikanan Budidaya
( Label: ) Read more

Minggu, 24 Juni 2012

0 komentar

PERSIAPAN KOLAM PENDEDERAN LELE


kola pendederan
Kolam lele
Isi air sampai dengan ketinggian antara 20 cm – 30cm kolam yang telah dibuat tersebut selama minimal 5 hari dengan maksud agar timbul lumut pada kolam tersebut kemudian air tersebut dibuang dan diganti dengan air yang baru.

Khusus kolam yang terbuat dari tembok, jangan dibersihkan dengan cara disikat permukaannya, namun cukup disemprot air saja sampai bersih. Setelah itu isi air kembali kolam tersebut untuk menaruh kakaban yang ditelori setelah induk Lele memijah. Ketinggian permukaan air perlu diperhatikan dimana anda tinggal atau berada, apakah daerah pegunungan atau pesisir pantai.

Untuk daerah/tempat yang berada pada ketinggian dibawah 300 meter dari permukaan laut (dpl), ketinggian permukaan air kolam minimal 30 cm. Untuk daerah/tempat yang berada pada ketinggian 300 s/d 500 meter (dpl), ketinggian permukaan air kolam maksimal 25 cm. Untuk daerah/tempat yang berada pada ketinggian diatas 500 meter dpl, ketinggian permukaan air kolam 15-20 cm.
Jangan memberi cairan herbal atau sejenisnya kedalam kolam, karena cairan herbal menyebabkan cepat tumbuhnya cacing plankton yang berakibat akan mengganggu pertumbuhan bahkan dapat membunuh benih/anak lele yang baru menetas. Cairan herbal dapat diberikan setelah benih lele berumur 7 hari,sehingga apabila tumbuh cacing plankton akan menjadi makanan tambahan bagi benih/anak lele.
( Label: ) Read more
0 komentar

Persiapan Kolam Cacing Sutra

Kolam Cacingsutra
Cacing Sutra
Siapkan/buat lubang atau terpal untuk membuat Cacing Sutera berukuran panjang 5m, lebar 1m, tinggi 20cm. Untuk lubang yang langsung dibuat diatas tanah, batasi seluruh tepi nya dengan batako/bata merah dan dasarnya diberi “floor” semen pasir dengan maksud agar air tidak merembes kedalam tanah. 

Untuk lubang yang dilapisi terpal cukup dibuat serapih mungkin agar air tidak bocor. Setelah selesai pembuatan kolam cacing sutera, beri atap diatas nya sebagai penahan terik matahari. Kemudian siapkan pula saluran air masuk dan  keluar. Pembuatan kolam cacing sutera sangat diperlukan karena, dalam satu kali pemijahan diperlukan biaya tidak kurang dari Rp.300.000,- untuk membeli cacing sutera sebagai pakan awal benih/anak lele. Dengan tersedianya cacing sutera tersebut tentu dapat mengurangi biaya produksi.
( Label: ) Read more
0 komentar

Budidaya Jamur Tiram

Jamur Tiram
Benih Jamur Tiram
Bagi kalian yang pengen mengetahui bagaimana cara membuat bibit jamur tiram serta mengetahui peluang bisnis jamur tiram serta cara budidaya jamur tiram berikut ini saya mencoba memberikan sedikit share mengenai cara membuat bibit jamur tiram ini, dimana artikel ini saya dapatkan dari berbagai sumber yang telah berhasil melakukan budi daya jamur tiram sebagai salah satu peluang bisnis yang menggiurkan.

Bibit Jamur Tiram
Untuk memulai bisnis jamur tiram kita harus mempunyai bibit yang unggul supaya hasil yang kita dapatkan juga maksimal, Membelinya bibit jamur tiram agak sulit karena tidak semua bibit yang akan kita beli merupakan bibit jamur tiram yang berkualitas unggul. Oleh karena alasan diatas maka banyak yang memutuskan untuk membuat bibit jamur tiram sendiri.

Langkah-langkah membuat bibit jamur tiram yang baik

Pengambilan Spora bibit jamur tiram

Spora jamur tiram bisa kita dapatkan dari jamur yang sudah dewasa/jamur induk. Spora ini merupakan alat untuk berkembang biak. Cara mengambil spora dari jamur tiram adalah dalam bilah-bilah atau terdapat di dalam kantung yang disebut Basidiospore. Basidiospore ini adanya di ujung basidia. Basidia terdapat di dalam bilah-bilah atau sekat banyak dimiliki jamur induk. Untuk menghasilkan kultur murni gunakanlah Potatoes Dextrose Agar (PDA) yang dapat dibeli dalam bentuk siap pakai.
Pembuatan Media tanam bibit Jamur Tiram

Media tanam jamur tiram yang bagus adalah jerami/merang, meskipun begitu ada juga yang memanfaatkan serbuk gergaji, klobot jagung atau bekatul sebagai media tanam jamur merang ini. Dimana media tanam ini dicampur dengan air, dedak 10% dan kapur 1%. Berikut ini tahap-tahap pembuatan media tanam untuk bibit jamur tiram tersebut

  1. Menyiapkan jerami dengan cara memotong jerami menjadi berukuran 1-2 cm.
  2. Rendam potongan jerami selama 1 malam kemudian angkat dan tiriskan
  3. Menambah bahan lain seperti dedak 10% dan kapur 1% kemudian diaduk rata
  4. Masukkan semua bahan yang telah di campur tadi ke dalam plastik yang tahan panas hingga terisi 2/3 bagian, kemudian padatkan dengan cara dipukul-pukul dengan botol kaca.
  5. Jangan lupa dilapisi dengan kertas dan diikat dengan karet.
  6. Pada bagian atas Leher plastik bagian atas dimasukkan pipa paralon dan bagian tengahnya diberi lubang, kemudian tancapkan tips.
  7. Tutup dengan kapas lalu media substrat dilapisi dengan kertas dan diikat dengan karet
  8. Disterilisasi pada suhu 121˚C selama 20 menit
  9. Media substrat dibuka lalu tips di tengah-tengah media dan kapas diambil dengan pinset steril.
  10. Masukkan bibit jamur tiram pada lubang yang terbentuk.
  11. Media substrat ditutup dengan kapas lagi dan dibungkus dengan kertas.
  12. Diinkubasi pada suhu ruang selama beberapa minggu hingga tumbuh miselium
  13. Kapas pada media dibuang dan media dibiarkan terbuka
  14. Semprotkan air setiap hari pada tempat pertumbuhan jamur agar kondisi sekitar terjaga kelembabannya.
  15. Tubuh buah jamur akan tumbuh secara perlahan-lahan dalam waktu sekitar 1 bulan.

Prospek usaha jamur tiram

Prospek atau peluang bisnins budidaya jamur tiram ini sangat cerah, berikut ini hitungan kotornya (asumsi pendapatan dari 1000 bag log).
  • Asumsi tiap hari panen 10 kg (rata-rata antara 8-12kg )
  • Waktu panen effektif 3 bulan (90 hari, bisa lebih bahkan sampai 4 bulan )
  • Harga Rp. 9000/kg curah
  • Total penghasilan (kotor) = 10 x 90 x 9000 =Rp.8.100.000,-

Menurut hitungan diatas sangat menggiurkan sekali peluang bisnis jamur tiram ini, dimana biasanya kita kesulitan dalam membeli bibit jamur tiram ini, akan tetapi semoga dengan sedikit penjelasan di atas bisa memberikan pencerahan kepada anda yang pengen melakukan budidaya jamur tiram ini, khusunya pencerahan mengenai cara membuat bibit jamur tiram tersebut.

( Label: ) Read more
Best viewed on firefox 5+

Followerd

Diberdayakan oleh Blogger.